Senin, 23 April 2012

Selalu Kelebihan Satu

Untuk melatih pelajaran matematika kepada anak didiknya, Pak Hamid, guru dan wali kelas dua SD, selalu memberikan pertanyaan matematika sebelum jam pulang. Peraturannya bagi yang bisa menjawab dengan benar baru diperbolehkan pulang.
Pak Hamid : "Coba sapa yang bisa jawab 9 + 8 sama dengan berapa?"
Santi : "Tujuh Belas pak"
Pak Hamid : "Iya, santi kamu boleh pulang.."
Pak Hamid : "Sekarang 8 + 4 berapa ?"
Bowo : "dua belas Pak Guruuuu....."
Pak Hamid : "Iya, Bowo kamu boleh pulang.."
Pak Hamid : "Sekarang 7 + 7 berapa ?"
Hasan : "Empat belas Pak Guruuuu....."
Pak Hamid : "Iya, Hasan kamu boleh pulang.."
Pertanyaan terus diajukan dan hampir semua murid bisa menjawab. Sekarang tinggal Bondan sendirian, 
Pak Hamid : "Bondan, sekarang tinggal kamu... coba sekarang 5+5 berapa?

Bondan tidak langsung menjawab, mulutnya komat-kamit, kedua tangannya dimasukkan kedalam kantong celananya untuk menghitung dengan jarinya.
Setelah selesai komat-kamit Bondan menjawab dengan percaya diri

Bondan : "Gampang Pak, Sebelassss....!!!"
Pak Hamid : "Salah Bondan... Coba sekarang yang mudah, 4+4 berapa ... "
Bondan kembali komat kamit dengan kedua tangan dalam kantong celana.
Bondan : "Sembilan Pak....."
Pak Hamid : "Salah lagi Daan... Coba sekarang yang lebih mudah, 3+4 berapa ... "
Bondan : "Delapan Pak....."
Pak Hamid : "Adduuuh Bondan kamu harus sering belajar... lagi ya"
"Coba kemari Bapak ingin tahu cara kamu menghitung ..."
Pak Hamid mulai curiga dengan cara menghitungnya, karena selalu selisih satu...
Kemudian Bondan mempraktekkan caranya menghitung, kedua tangan dimasukkan kedalam kantong celananya dan menghitung jarinya didalam kantong celana.
Pak Hamid : "Coba Bapak lihat celana kamu ..."
Pak Hamid : "Ohh,... pantes saja selalu kelebihan satu, lha ini kedua kantong celana kamu bolong.. Jadi hitungan dengan jarinya selalu kelebihan satu ..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar